Pages

Jumat, 05 Agustus 2016

Sesuatu Hal Akan Menjadi Masalah, Bila Hal Itu Dipermasalahkan

What do you think?  

"Sesuatu hal akan menjadi masalah, bila hal itu dipermasalahkan"  

Doni Sumitro : Jadi apakah Masalah itu datangnya berasal dari Persepsi? 

Prabu Dharmawangsa  : masalahnya ya persepsi itu ^^
Doni Sumitro  : maksudnya masalah nya "persepsi" itu?

Prabu Dharmawangsa  : tuh kan, aku ngmng gt aja dah jadi masalah :-P

Ocit Gigil Citra : ya, semua akan jadi masalah apabila dpermasalahkan, dan pmasalahan   akan tetap ada selama ada masih ada semesta. Tanpa permasalahan, manusia tidak akan belajar... tanpa permasalahan, semesta tidak akan terbentuk. semakin kompleks tingkat permasalahan, akan semakin tinggi tingkat "hasil" yang diperoleh jika permasalahan dapat diatasi.


Doni Sumitro  : ‎Kepada Prabu Dharmawangsa : 
Mengapa bisa anda menspekulasikan bahwa apa yang anda lontarkan barusan menjadi suatu "masalah" karena melihat Respond saya yang hanya mempertanyakan maksud anda? Persepsi apa yang membuat anda  menjadikan nya masalah? 

Prabu Dharmawangsa  : nah dah datang kan "masalah" nya :-P

Doni Sumitro  : Lalu apa itu "masalah" ? Apa yang membuat sesuatu dikategorikan menjadi   masalah? Kejadian yang tidak sesuai dengan persepsi kah? 

Prabu Dharmawangsa  : kejadian...persepsi...  

Doni Sumitro : Kepada ‎Ocit Gigil Citra : 
  Bagaimana cara mengukur permasalahan? Bagaimana menentukan   permasalahan itu kompleks atau sederhana? Apakah indikatornya akan   sama bagi masing-masing manusia?

Ocit Gigil Citra  : dalam "bahasa" manusia adalah pada saat pnyataan "Apa" dan   "Bagaimana" terlontar.. 
tak ada sesuatu yang pasti di dunia, semua dalam taraf "relatif"  apakah penyelesaian 1+1 pasti 2? mgkin tidak. (entah siapa yang pernah mbahas ini di pos sebelumnya) 

apakah membuat "rendang" mudah? tidak bagi saya, tapi mungkin mudah untuk anda. 

jika semakin sering anda menghadapi permasalahan, akan semakin "mudah" anda menyelesaikannya.

Doni Sumitro  :‎ Kepada Ocit Gigil Citra : 

Menurut komentar anda diatas, "semua akan menjadi masalah bila dipermasalahkan...." 
Lalu apakah kita sendiri yang menciptakan masalah? Sudut pandang kita sendiri yang membuat hal itu menjadi masalah? Atau memang hal itu bermasalah? 
Apakah hal itu bermasalah bagi anda dan yang lainnya? atau mungkin bermasalah pada anda saja? belum tentu pada yang lainnya? 

Lalu, Apakah Menghadapi permasalahan sudah pasti akan menyelesaikan nya? 

Lalu, Apakah Sering Menghadapai permasalahan (yang sering kali diciptakan oleh perspesi diri) akan membuat semakin "mudah" menyelesaikan nya? Bukankah, Sesuatu hal tidak akan jadi Masalah bila hal tersebut tidak dipermasalahkan? 
Mungkin awalnya bermasalah dan selesainya Tidak bermasalah. 

Apakah "selesai" nya karena mengubah Persepsi? 

Ocit Gigil Citra  : apakah tanpa permasalah seorang doni dapat bertanya seperti ini?    dapat menulis sekompleks ini? apakah tanpa permasalahan seorang Einstein   dapat mnemukan atom? saya tidak dapat seperti Einstein, karena   permasalahan saiya tidak "sekompleks" dia. selama semesta ada, pmasalahan akan tetap berlanjut. bahkan dunia ada karen permasalahan. 

permasalahan akan "selesai", saat semua yang ada menjadi tiada. kembali menjadi 0. 

Doni Sumitro  : Menurut saya, Masalah hadir karena persepsi akan kebutuhan. 
Persepsi Kebutuhan yang paling sederhana adalah persepsi kebutuhan untuk tidak mati. Bila kebutuhan untuk tidak mati tidak tercukupi. Akan menimbulkan masalah. 

Kecuali orang tersebut tidak mempermasalahkan nya. 

Atau tidak mempermasalahkan akibatnya (mati) 

Karena dorongan kebutuhan raga manusia akhirnya memiliki persepsi untuk tetap bertahan hidup.

Doni Sumitro  : Saya tertarik dengan perkataan Ocit Gigil Citra 
"....selama semesta ada, pmasalahan akan tetap berlanjut. bahkan dunia ada karena permasalahan." 

  "permasalahan akan "selesai", saat semua yang ada menjadi tiada. kembali menjadi 0." Bisa dijelaskan?

Prabu Dharmawangsa  : yang jadi masalah adalah saya bingung ini pada mempermasalahkan apa   ya? 

Doni Sumitro  : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 
  Apakah anda mengkategorikan bahwa didalam percakapan ini ada suatu   masalah? Bila menurut anda ada, Apakah kira-kira permasalahan nya? Apa persepsi yang anda memiliki sehingga memiliki "penilaian" bahwa sesuatu itu seperti bermasalah?

Prabu Dharmawangsa ‎ : Kepada Doni Sumitro : 
  nah itu dia masalahnya....masalahnya dimana ^^

Doni Sumitro  : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 

Apakah anda akhirnya menyimpulkan percakapan ini sebagai "suatu masalah" atau bukan? 
Ataukah anda merasakan suatu permasalahan tapi belum bisa didefinisikan? Jika iya, mengapa tidak didefinisikan? 

Prabu Dharmawangsa  : saya tidak pernah menyimpulkan sesuatu adalah masalah atau  bukan...bagi saya semua adalah pembelajaran dan renungan.... "masalah"  tidak terletak dimana, bagaimana, kenapa, atau apa....

Ocit Gigil Citra  : Teori evolusi, teori big-bang dan banyak teori telah cukup mjelaskan   bagaimana alam semesta terbentuk, bagaimana makhluk sel satu berevolusi   hingga sekompleks saat ini, jika anda melihat dari sisi penglogisan. dari sisi   diluar logis, ada sebuah kekuatan yang luar biasa, menciptakan terang dan gelap, darat dan laut, dan saat melihat ada sesuatu yang "kurang," diciptakanNyalah manusia. 

manusia tidak akan memiliki masalah saat tiada. Semesta tidak akan membuat semesta baru saat tiada dalam kehampaan, terserap dalam ruang mati yang dikatakan sebagai black hole. 

Doni Sumitro  :Terima kasih jawabannya Ocit Gigil Citra . 
Namun yang saya tanyakan, spesifiknya adalah menurut anda mengenai:  
(Mengapa) "selama semesta ada, pmasalahan akan tetap berlanjut. bahkan dunia ada karena permasalahan.? 

(Apakah & Mengapa) permasalahan akan "selesai", saat semua yang ada menjadi tiada. kembali menjadi 0.? 


Ocit Gigil Citra  : @d: dkatakan, sebuah planet (bumi) terjadi karena tumbukan benda2   planet yg akhirnya mgeras. bukankah tumbukan suatu permasalahan yang   dihasilkan dari tak adanya gaya tarik? knapa bumi tetap berada pada porosnya, pada garis edarnya? karena ada permasalahan gaya tarik matahari dan bumi itu sendiri. knapa manusia tidak terjatuh saat berada di bumi? karena ada gaya tarik bumi. saat semua tiada, tak akan terjadi lagi suatu "tindakan" suatu "perubahan" 


Doni Sumitro  : ‎Kepada Ocit Gigil Citra : 

Menurut komentar anda diatas, yang saya tangkap : 
Anda mempersepsikan bahwa tumbukan gaya tarik menarik menjadi suatu masalah? Karena pada awalnya tidak terjadi gaya tarik menarik? 
Lalu yang tadi tidak ada (tumbukan) menjadi ada (tumbukan)? apakah salah satu dari kategori masalah? 

Lalu bila saya acukan, kepada pernyataan. 

"Masalah itu ada, bila hal tersebut dipermasalahkan" 

Apakah hal tersebut diatas, bisa tidak dijadikan masalah? 

Lalu bila saya acukan, kepada pernyataan 

"masalah timbul karena kejadian tidak sesuai dengan keinginan" 

Apakah hal tersebut bisa dikategorikan masalah?


Ocit Gigil Citra  : ‎@d: sekarang saiya bertanya dahulu, "tarik-menarik" "sebab-akibat"  bukankah itu sebuah permasalahan?

Doni Sumitro ‎ : Kepada Ocit Gigil Citra : 

 Menurut saya tarik-menarik atau sebab akibat, adalah suatu fenomena. Bisa  dipermasalahkan, bisa juga tidak.  Kalo kamu? 

Prabu Dharmawangsa : Kepada ‎Doni Sumitro & Ocit Gigil Citra: 

       pernahkah anda berpikir, apa itu pikiran? saat anda berpikir tentang pikiran,  seperti apa rupanya, rasanya, warnanya....? apa sama dengan yang dipikirkan orang lain? 

Doni Sumitro      : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 

Saran saya, lebih baik di buat postingan sendiri mengenai pernyataan yang anda ajukan.. 

(pernahkah anda berpikir, apa itu pikiran? saat anda berpikir tentang pikiran, seperti apa rupanya, rasanya, warnanya....? apa sama dengan yang dipikirkan orang l;ain?) 

Alasannya, karena menurut saya, akan berkembang menjadi banyak hal dan tentunya yang lain mungkin juga ingin berpendapat. :) 

Fokus di thread ini adalah "Suatu hal menjadi masalah bila hal itu dipermasalahkan" 

Terima kasih. ^_^

Prabu Dharmawangsa  : apakah itu jadi masalah ^^

Ocit Gigil Citra   : bagi saiya hal yang dapat mnimbulkan sesuatu yang baru adalah    permasalahan. dan semua permasalahan yang ada adalah untuk   "keseimbangan"

Doni Sumitro   : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 
   Menurut saya iya :D
Doni Sumitro    : Pertanyaan Prabu Dharmawangsa Mengenai 

"pernahkah anda berpikir, apa itu pikiran? saat anda berpikir tentang pikiran, seperti apa rupanya, rasanya, warnanya....? apa sama dengan yang dipikirkan orang l;ain?" Mengapasa saya permasalahkan, karena menurut saya: 

1. Out of topic 

2. Lead topic discussion tentang "masalah" Bukan tentang "ada atau tiada      pikiran" 
3. Berspekulasi bagi yang membaca akan jadi rancu, karena akan terjadi     lompatan diskusi. 
4. Dan berspekulasi akan menghadirkan banyak komentar yang mem bias     kan lead diskusi yang ada. 

Pertanyaan dari bung prabu bagus menurut saya, namun saya saran kan lebih baik dibuat psotingan tersendiri, agar, menurut pendapat saya, diskusinya lebih terarah. 

Terima kasih ^_^ 

(Hal ini, saya bisa saja tidak menjadikannya masalah, tapi saya pun memutuskan untuk menjadikannya masalah)

 Doni Sumitro  : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 

  Mohon Pengertian nya ^_^ 

dan Bila anda tidak mengerti pun dan tetap mempertahankan argumenasi anda, dan perspesi anda, bahwa mempertanyakan hal "tersebut" di thread ini. 

Saya pun tidak bisa bertindak apa-apa bukan? 

Saya bukan admin, sehingga tidak bisa menghapus pertanyaan anda. 

Saya hanya penyaji yang mengungkapkan permasalahan bila kejadianl tersebut tidak sesuai dengan keinginan. 

Lalu bagaimana menyelesaikan permasalahan saya dengan anda? 

"Saya sudah Memberikan saran, alasan dan pengertian mengapasa saya menjadikan hal itu masalah buat saya terhadap apa yang anda lakukan." (win-win solution)

Bila hal diatas tidak menyelesaikan, Karena saya tidak tahu harus bertindak apa.

"saya akan membiarkan nya saja, dan melihat pola nya akan kearah mana"

"Tetap saya jadikan masalah atau cikal bakal, tapi Tidak saya permasalahkan."


Doni Sumitro  : ‎Ocit Gigil Citra said bagi saiya hal yang dapat mnimbulkan sesuatu yang baru
  adalah permasalahan. dan semua permasalahan yang ada adalah untuk
  "keseimbangan" 

  Terima kasih menuangkan PERSEPSI nya :)

Ocit Gigil Citra  : sama-sama don. ^^ terima kasih juga sudah mau berbagi...

Doni Sumitro  : Terima kasih juga bagi yang sudah menyimak namun tidak berkomentar, dan    silahkan yang mau berkomentar, mengemukakan opini yang berkaitan. ^_^

Prabu Dharmawangsa : ‎^^b saya tidak mempermasalahkan hal itu kok ...orang tidak tahu apa yang saya omongkan itu canda ato bukan...apalagi ini hanyalah sebuah tulisan.....orang mau mempersepsikan tulisan saya seperti apapun bebas....karena memang apa yang saya tulis belum tentu benar, dan saya tidak mencari pembenaran dari setiap perkataan saya...mengemukakan pendapat, setiap orang punya haknya sendiri untuk berpendapat, semua pendapat adalah benar, bagi yng empunya pendapat itu sendiri...mengemukakan pendapat bukan berarti bahwa kita lebih pintar atau lebih dari yang lainya, yang tidak berpendapat belum tentu mereka tidak tahu...aku dan kamu dan mereka....tidak ada ^^

(End) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------(Berikut adalah Komentar yang saya sengaja pilih dan masukan Di Akhir Penulisan, Sebagai suatu bentum Rangkuman Pendapat yang bersangkutan. (mohon maaf yang bila komentar saya tidak tambahkan)From Tubagus Arya Sencaki: (6 nopember 2011)
Pertama-tama sebelum saya bingung dan membuat yg baca tambah bingung, saya mau memisahkan istilah "masalah" yg dipakai secara umum, sebagai konsep dan konflik. Istilahnya sama

Dari percakapan yang apik di atas sedikit saya mau menyimpulkanbeberapa hal dari kata masalah tersebut. 

Yang pertama penggunaan istilah "masalah" yang merujuk pada makna "konsep". Seperti yang diungkapkan Ocit Gigil Citra, "Teori evolusi, teori big-bang dan banyak teori telah cukup mjelaskan bagaimana alam semesta terbentuk, bagaimana makhluk sel satu berevolusi hingga sekompleks saat ini, jika anda melihat dari sisi penglogisan".

Bahwa semesta tercipta dengan miliaran konsep yang teratur yang dapat dipelajari manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Masalah yang tak akan habisnya di gali dan di"permasalah"kan manusia hingga akhir hayatnya. Sesuatu masalah yang harus dipermasalahkan (digali lebih).
Perihal kedua adalah masalah dalam arti persepsi yg menimbulkan konflik. Sering kali terjadi bahwa suatu hal (yg kita sebut masalah/perihal/maupun ikhwal) yg kita yakini kebenarannya, bertabrakan dengan hal yg diyakini orang lain. Sehingga menimbulkan konflik, baik itu diekspresikan dengan cara damai maupun cara frontal. 

Dalam kasus ini (yang berhubungan dengan keyakinan/ideologi - terlebih lagi private faith), dengan tidak mempermasalahkan masalah itu adalah cara yg arif untuk menyelesaikan permasalahan ini. 
Walaupun akan selalu ada gesekan atau konflik yg menimbulkan perang, chaos, ataupun tawuran.

IMHO, Disini amatlah tepat konsep sodara doni yg menyebutkan konsep: "Sesuatu hal akan menjadi masalah, bila hal itu dipermasalahkan". 

Bahwa ada beberapa hal yg memang dapat diselesaikan bukan dengan hasil kemenangan sepihak (kebenaran satu pihak) dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu dalam kehidupan masyarakan yg super heterogen ini, satu hal yg mampu merekatkan dan menetralisir maslah adalah kasih sayang. Dari kasih sayang muncul rasa empati. Dan empati ini adalah kehidupan sosial.
Komentar Saya: (6 nopember 2011) 
Dari apa yang menurut pendapat Tubagus Arya Sencaki simpulkan. Saya hanya ingin sedikit menambahkan menurut definisi yang saya pahami.

Apa yang di maksud oleh Ocit Gigil Citra Mengenai Teori.. (bisa anda baca kembali)

adalah suatu Fenomena, Entah Secara Konsep maupun secara Realita.

Dan Fenomena ini Dapat dijadikan "masalah" atau "tidak masalah"

Misalnya:

Kehancuran bagi saya adalah suatu fenomena atau suatu hal yang bisa dijadikan "masalah" atau "tidak masalah" tergantung dari apa definisi dari persepsinya dan juga "nilai-nilai" yang dipercaya oleh si Pemberi Persepsi.

Gaya gravitasi, tarik menarik, dan sebab - akibat juga bisa dijadikan masalah atau tidak masalah.

Tergantung dari Persepsi yang Mengamati/Mengalami/Merasa
kan yang "Menilai" terhada apa yang diamati/dialami/dinila oleh suatu persepsi definisi masalah yang dia pegang atau yakini.

0 komentar:

Posting Komentar

Sesuatu Hal Akan Menjadi Masalah, Bila Hal Itu Dipermasalahkan

What do you think?  

"Sesuatu hal akan menjadi masalah, bila hal itu dipermasalahkan"  

Doni Sumitro : Jadi apakah Masalah itu datangnya berasal dari Persepsi? 

Prabu Dharmawangsa  : masalahnya ya persepsi itu ^^
Doni Sumitro  : maksudnya masalah nya "persepsi" itu?

Prabu Dharmawangsa  : tuh kan, aku ngmng gt aja dah jadi masalah :-P

Ocit Gigil Citra : ya, semua akan jadi masalah apabila dpermasalahkan, dan pmasalahan   akan tetap ada selama ada masih ada semesta. Tanpa permasalahan, manusia tidak akan belajar... tanpa permasalahan, semesta tidak akan terbentuk. semakin kompleks tingkat permasalahan, akan semakin tinggi tingkat "hasil" yang diperoleh jika permasalahan dapat diatasi.


Doni Sumitro  : ‎Kepada Prabu Dharmawangsa : 
Mengapa bisa anda menspekulasikan bahwa apa yang anda lontarkan barusan menjadi suatu "masalah" karena melihat Respond saya yang hanya mempertanyakan maksud anda? Persepsi apa yang membuat anda  menjadikan nya masalah? 

Prabu Dharmawangsa  : nah dah datang kan "masalah" nya :-P

Doni Sumitro  : Lalu apa itu "masalah" ? Apa yang membuat sesuatu dikategorikan menjadi   masalah? Kejadian yang tidak sesuai dengan persepsi kah? 

Prabu Dharmawangsa  : kejadian...persepsi...  

Doni Sumitro : Kepada ‎Ocit Gigil Citra : 
  Bagaimana cara mengukur permasalahan? Bagaimana menentukan   permasalahan itu kompleks atau sederhana? Apakah indikatornya akan   sama bagi masing-masing manusia?

Ocit Gigil Citra  : dalam "bahasa" manusia adalah pada saat pnyataan "Apa" dan   "Bagaimana" terlontar.. 
tak ada sesuatu yang pasti di dunia, semua dalam taraf "relatif"  apakah penyelesaian 1+1 pasti 2? mgkin tidak. (entah siapa yang pernah mbahas ini di pos sebelumnya) 

apakah membuat "rendang" mudah? tidak bagi saya, tapi mungkin mudah untuk anda. 

jika semakin sering anda menghadapi permasalahan, akan semakin "mudah" anda menyelesaikannya.

Doni Sumitro  :‎ Kepada Ocit Gigil Citra : 

Menurut komentar anda diatas, "semua akan menjadi masalah bila dipermasalahkan...." 
Lalu apakah kita sendiri yang menciptakan masalah? Sudut pandang kita sendiri yang membuat hal itu menjadi masalah? Atau memang hal itu bermasalah? 
Apakah hal itu bermasalah bagi anda dan yang lainnya? atau mungkin bermasalah pada anda saja? belum tentu pada yang lainnya? 

Lalu, Apakah Menghadapi permasalahan sudah pasti akan menyelesaikan nya? 

Lalu, Apakah Sering Menghadapai permasalahan (yang sering kali diciptakan oleh perspesi diri) akan membuat semakin "mudah" menyelesaikan nya? Bukankah, Sesuatu hal tidak akan jadi Masalah bila hal tersebut tidak dipermasalahkan? 
Mungkin awalnya bermasalah dan selesainya Tidak bermasalah. 

Apakah "selesai" nya karena mengubah Persepsi? 

Ocit Gigil Citra  : apakah tanpa permasalah seorang doni dapat bertanya seperti ini?    dapat menulis sekompleks ini? apakah tanpa permasalahan seorang Einstein   dapat mnemukan atom? saya tidak dapat seperti Einstein, karena   permasalahan saiya tidak "sekompleks" dia. selama semesta ada, pmasalahan akan tetap berlanjut. bahkan dunia ada karen permasalahan. 

permasalahan akan "selesai", saat semua yang ada menjadi tiada. kembali menjadi 0. 

Doni Sumitro  : Menurut saya, Masalah hadir karena persepsi akan kebutuhan. 
Persepsi Kebutuhan yang paling sederhana adalah persepsi kebutuhan untuk tidak mati. Bila kebutuhan untuk tidak mati tidak tercukupi. Akan menimbulkan masalah. 

Kecuali orang tersebut tidak mempermasalahkan nya. 

Atau tidak mempermasalahkan akibatnya (mati) 

Karena dorongan kebutuhan raga manusia akhirnya memiliki persepsi untuk tetap bertahan hidup.

Doni Sumitro  : Saya tertarik dengan perkataan Ocit Gigil Citra 
"....selama semesta ada, pmasalahan akan tetap berlanjut. bahkan dunia ada karena permasalahan." 

  "permasalahan akan "selesai", saat semua yang ada menjadi tiada. kembali menjadi 0." Bisa dijelaskan?

Prabu Dharmawangsa  : yang jadi masalah adalah saya bingung ini pada mempermasalahkan apa   ya? 

Doni Sumitro  : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 
  Apakah anda mengkategorikan bahwa didalam percakapan ini ada suatu   masalah? Bila menurut anda ada, Apakah kira-kira permasalahan nya? Apa persepsi yang anda memiliki sehingga memiliki "penilaian" bahwa sesuatu itu seperti bermasalah?

Prabu Dharmawangsa ‎ : Kepada Doni Sumitro : 
  nah itu dia masalahnya....masalahnya dimana ^^

Doni Sumitro  : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 

Apakah anda akhirnya menyimpulkan percakapan ini sebagai "suatu masalah" atau bukan? 
Ataukah anda merasakan suatu permasalahan tapi belum bisa didefinisikan? Jika iya, mengapa tidak didefinisikan? 

Prabu Dharmawangsa  : saya tidak pernah menyimpulkan sesuatu adalah masalah atau  bukan...bagi saya semua adalah pembelajaran dan renungan.... "masalah"  tidak terletak dimana, bagaimana, kenapa, atau apa....

Ocit Gigil Citra  : Teori evolusi, teori big-bang dan banyak teori telah cukup mjelaskan   bagaimana alam semesta terbentuk, bagaimana makhluk sel satu berevolusi   hingga sekompleks saat ini, jika anda melihat dari sisi penglogisan. dari sisi   diluar logis, ada sebuah kekuatan yang luar biasa, menciptakan terang dan gelap, darat dan laut, dan saat melihat ada sesuatu yang "kurang," diciptakanNyalah manusia. 

manusia tidak akan memiliki masalah saat tiada. Semesta tidak akan membuat semesta baru saat tiada dalam kehampaan, terserap dalam ruang mati yang dikatakan sebagai black hole. 

Doni Sumitro  :Terima kasih jawabannya Ocit Gigil Citra . 
Namun yang saya tanyakan, spesifiknya adalah menurut anda mengenai:  
(Mengapa) "selama semesta ada, pmasalahan akan tetap berlanjut. bahkan dunia ada karena permasalahan.? 

(Apakah & Mengapa) permasalahan akan "selesai", saat semua yang ada menjadi tiada. kembali menjadi 0.? 


Ocit Gigil Citra  : @d: dkatakan, sebuah planet (bumi) terjadi karena tumbukan benda2   planet yg akhirnya mgeras. bukankah tumbukan suatu permasalahan yang   dihasilkan dari tak adanya gaya tarik? knapa bumi tetap berada pada porosnya, pada garis edarnya? karena ada permasalahan gaya tarik matahari dan bumi itu sendiri. knapa manusia tidak terjatuh saat berada di bumi? karena ada gaya tarik bumi. saat semua tiada, tak akan terjadi lagi suatu "tindakan" suatu "perubahan" 


Doni Sumitro  : ‎Kepada Ocit Gigil Citra : 

Menurut komentar anda diatas, yang saya tangkap : 
Anda mempersepsikan bahwa tumbukan gaya tarik menarik menjadi suatu masalah? Karena pada awalnya tidak terjadi gaya tarik menarik? 
Lalu yang tadi tidak ada (tumbukan) menjadi ada (tumbukan)? apakah salah satu dari kategori masalah? 

Lalu bila saya acukan, kepada pernyataan. 

"Masalah itu ada, bila hal tersebut dipermasalahkan" 

Apakah hal tersebut diatas, bisa tidak dijadikan masalah? 

Lalu bila saya acukan, kepada pernyataan 

"masalah timbul karena kejadian tidak sesuai dengan keinginan" 

Apakah hal tersebut bisa dikategorikan masalah?


Ocit Gigil Citra  : ‎@d: sekarang saiya bertanya dahulu, "tarik-menarik" "sebab-akibat"  bukankah itu sebuah permasalahan?

Doni Sumitro ‎ : Kepada Ocit Gigil Citra : 

 Menurut saya tarik-menarik atau sebab akibat, adalah suatu fenomena. Bisa  dipermasalahkan, bisa juga tidak.  Kalo kamu? 

Prabu Dharmawangsa : Kepada ‎Doni Sumitro & Ocit Gigil Citra: 

       pernahkah anda berpikir, apa itu pikiran? saat anda berpikir tentang pikiran,  seperti apa rupanya, rasanya, warnanya....? apa sama dengan yang dipikirkan orang lain? 

Doni Sumitro      : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 

Saran saya, lebih baik di buat postingan sendiri mengenai pernyataan yang anda ajukan.. 

(pernahkah anda berpikir, apa itu pikiran? saat anda berpikir tentang pikiran, seperti apa rupanya, rasanya, warnanya....? apa sama dengan yang dipikirkan orang l;ain?) 

Alasannya, karena menurut saya, akan berkembang menjadi banyak hal dan tentunya yang lain mungkin juga ingin berpendapat. :) 

Fokus di thread ini adalah "Suatu hal menjadi masalah bila hal itu dipermasalahkan" 

Terima kasih. ^_^

Prabu Dharmawangsa  : apakah itu jadi masalah ^^

Ocit Gigil Citra   : bagi saiya hal yang dapat mnimbulkan sesuatu yang baru adalah    permasalahan. dan semua permasalahan yang ada adalah untuk   "keseimbangan"

Doni Sumitro   : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 
   Menurut saya iya :D
Doni Sumitro    : Pertanyaan Prabu Dharmawangsa Mengenai 

"pernahkah anda berpikir, apa itu pikiran? saat anda berpikir tentang pikiran, seperti apa rupanya, rasanya, warnanya....? apa sama dengan yang dipikirkan orang l;ain?" Mengapasa saya permasalahkan, karena menurut saya: 

1. Out of topic 

2. Lead topic discussion tentang "masalah" Bukan tentang "ada atau tiada      pikiran" 
3. Berspekulasi bagi yang membaca akan jadi rancu, karena akan terjadi     lompatan diskusi. 
4. Dan berspekulasi akan menghadirkan banyak komentar yang mem bias     kan lead diskusi yang ada. 

Pertanyaan dari bung prabu bagus menurut saya, namun saya saran kan lebih baik dibuat psotingan tersendiri, agar, menurut pendapat saya, diskusinya lebih terarah. 

Terima kasih ^_^ 

(Hal ini, saya bisa saja tidak menjadikannya masalah, tapi saya pun memutuskan untuk menjadikannya masalah)

 Doni Sumitro  : Kepada ‎Prabu Dharmawangsa : 

  Mohon Pengertian nya ^_^ 

dan Bila anda tidak mengerti pun dan tetap mempertahankan argumenasi anda, dan perspesi anda, bahwa mempertanyakan hal "tersebut" di thread ini. 

Saya pun tidak bisa bertindak apa-apa bukan? 

Saya bukan admin, sehingga tidak bisa menghapus pertanyaan anda. 

Saya hanya penyaji yang mengungkapkan permasalahan bila kejadianl tersebut tidak sesuai dengan keinginan. 

Lalu bagaimana menyelesaikan permasalahan saya dengan anda? 

"Saya sudah Memberikan saran, alasan dan pengertian mengapasa saya menjadikan hal itu masalah buat saya terhadap apa yang anda lakukan." (win-win solution)

Bila hal diatas tidak menyelesaikan, Karena saya tidak tahu harus bertindak apa.

"saya akan membiarkan nya saja, dan melihat pola nya akan kearah mana"

"Tetap saya jadikan masalah atau cikal bakal, tapi Tidak saya permasalahkan."


Doni Sumitro  : ‎Ocit Gigil Citra said bagi saiya hal yang dapat mnimbulkan sesuatu yang baru
  adalah permasalahan. dan semua permasalahan yang ada adalah untuk
  "keseimbangan" 

  Terima kasih menuangkan PERSEPSI nya :)

Ocit Gigil Citra  : sama-sama don. ^^ terima kasih juga sudah mau berbagi...

Doni Sumitro  : Terima kasih juga bagi yang sudah menyimak namun tidak berkomentar, dan    silahkan yang mau berkomentar, mengemukakan opini yang berkaitan. ^_^

Prabu Dharmawangsa : ‎^^b saya tidak mempermasalahkan hal itu kok ...orang tidak tahu apa yang saya omongkan itu canda ato bukan...apalagi ini hanyalah sebuah tulisan.....orang mau mempersepsikan tulisan saya seperti apapun bebas....karena memang apa yang saya tulis belum tentu benar, dan saya tidak mencari pembenaran dari setiap perkataan saya...mengemukakan pendapat, setiap orang punya haknya sendiri untuk berpendapat, semua pendapat adalah benar, bagi yng empunya pendapat itu sendiri...mengemukakan pendapat bukan berarti bahwa kita lebih pintar atau lebih dari yang lainya, yang tidak berpendapat belum tentu mereka tidak tahu...aku dan kamu dan mereka....tidak ada ^^

(End) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------(Berikut adalah Komentar yang saya sengaja pilih dan masukan Di Akhir Penulisan, Sebagai suatu bentum Rangkuman Pendapat yang bersangkutan. (mohon maaf yang bila komentar saya tidak tambahkan)From Tubagus Arya Sencaki: (6 nopember 2011)
Pertama-tama sebelum saya bingung dan membuat yg baca tambah bingung, saya mau memisahkan istilah "masalah" yg dipakai secara umum, sebagai konsep dan konflik. Istilahnya sama

Dari percakapan yang apik di atas sedikit saya mau menyimpulkanbeberapa hal dari kata masalah tersebut. 

Yang pertama penggunaan istilah "masalah" yang merujuk pada makna "konsep". Seperti yang diungkapkan Ocit Gigil Citra, "Teori evolusi, teori big-bang dan banyak teori telah cukup mjelaskan bagaimana alam semesta terbentuk, bagaimana makhluk sel satu berevolusi hingga sekompleks saat ini, jika anda melihat dari sisi penglogisan".

Bahwa semesta tercipta dengan miliaran konsep yang teratur yang dapat dipelajari manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Masalah yang tak akan habisnya di gali dan di"permasalah"kan manusia hingga akhir hayatnya. Sesuatu masalah yang harus dipermasalahkan (digali lebih).
Perihal kedua adalah masalah dalam arti persepsi yg menimbulkan konflik. Sering kali terjadi bahwa suatu hal (yg kita sebut masalah/perihal/maupun ikhwal) yg kita yakini kebenarannya, bertabrakan dengan hal yg diyakini orang lain. Sehingga menimbulkan konflik, baik itu diekspresikan dengan cara damai maupun cara frontal. 

Dalam kasus ini (yang berhubungan dengan keyakinan/ideologi - terlebih lagi private faith), dengan tidak mempermasalahkan masalah itu adalah cara yg arif untuk menyelesaikan permasalahan ini. 
Walaupun akan selalu ada gesekan atau konflik yg menimbulkan perang, chaos, ataupun tawuran.

IMHO, Disini amatlah tepat konsep sodara doni yg menyebutkan konsep: "Sesuatu hal akan menjadi masalah, bila hal itu dipermasalahkan". 

Bahwa ada beberapa hal yg memang dapat diselesaikan bukan dengan hasil kemenangan sepihak (kebenaran satu pihak) dalam hidup bermasyarakat. Oleh karena itu dalam kehidupan masyarakan yg super heterogen ini, satu hal yg mampu merekatkan dan menetralisir maslah adalah kasih sayang. Dari kasih sayang muncul rasa empati. Dan empati ini adalah kehidupan sosial.
Komentar Saya: (6 nopember 2011) 
Dari apa yang menurut pendapat Tubagus Arya Sencaki simpulkan. Saya hanya ingin sedikit menambahkan menurut definisi yang saya pahami.

Apa yang di maksud oleh Ocit Gigil Citra Mengenai Teori.. (bisa anda baca kembali)

adalah suatu Fenomena, Entah Secara Konsep maupun secara Realita.

Dan Fenomena ini Dapat dijadikan "masalah" atau "tidak masalah"

Misalnya:

Kehancuran bagi saya adalah suatu fenomena atau suatu hal yang bisa dijadikan "masalah" atau "tidak masalah" tergantung dari apa definisi dari persepsinya dan juga "nilai-nilai" yang dipercaya oleh si Pemberi Persepsi.

Gaya gravitasi, tarik menarik, dan sebab - akibat juga bisa dijadikan masalah atau tidak masalah.

Tergantung dari Persepsi yang Mengamati/Mengalami/Merasa
kan yang "Menilai" terhada apa yang diamati/dialami/dinila oleh suatu persepsi definisi masalah yang dia pegang atau yakini.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About